Trafo tegangan adalah trafo satu fasa step-down yang mentransformasi tegangan tinggi atau tegangan menengah ke suatu tegangan rendah yang layak untuk perlengkapan indikator, alat ukur, relay, dan alat sinkronisasi. Hal ini dilakukan atas pertimbangan harga dan bahaya yang dapat ditimbulkan tegangan tinggi. Tegangan perlengkapan seperti indikator, meter, dan relay dirancang sama dengan tegangan terminal sekunder trafo tegangan.
Trafo Tegangan Magnetik
Prinsip kerja trafo jenis ini sama dengan trafo daya, meskipun demikian rancangannya berbeda dalam beberapa hal, yaitu :
a. Kapasitasnya kecil (10 s/d 150 VA), karena digunakan untuk daya yang kecil.
b. Galat faktor transformasi dan sudut fasa tegangan primer dan sekuder lebih kecil untuk mengurangi kesalahan pengukuran.
c. Salah satu terminal pada sisi tegangan tinggi dibumikan/ ditanahkan.
d. Tegangan pengenal sekunder biasanya 100 atau 100√3V
Menurut kutubmya trafo tagangan dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Trafo satu kutub : trafo tegangan yang salah satu terminalnya dibumikan / ditanahkan, dipergunakan untuk tegangan diatas 30 kV
2. Trafo dua kutub : trafo tegangan yang kedua terminalnya diisolir dari bumi / tanah, hanya digunakan untuk tegangan dibawah 30 kV Penggunaan trafo tegangan yang dipakai untuk mendeteksi arus gangguan tanah.
Trafo tegangan satu kutub yang dipasang pada jaringan tiga fasa, disamping belitan pengukuran, umumnya dilengkapi dengan belitan tambahan yang berfungsi untuk mendeteksi arus ganguan tanah. Belitan dari ketiga unit tarfo tegangan tersebut dihubungkan seri, untuk libih jelasnya dapat diperlihatkan pada gambar sebagai berikut :
Keterangan :
Selama oprasi normal , tidak ada tegangan pada terminal a – b (Vab=0). Bila tejadi gangguan tanah pada salah satu fasa (misaldi fasa R), maka tegangan fasa S dan T naik Ö3 dari tegangan semula, sehingga disekunder kedua trafo dibangkitkan tegangan Ö3 Vn.Tegangan pada terminal a – b sama dengan resutan tegangan sekunder trafo S dan T, yang besarnya tiga kali harga
tegangan fasa kenetral (3Vn). Tegangan ini memicu relay gangguan tanah. Tegangan pengenal belitan gangguan tanah biasanya dipilih sedemikian sehingga saat ganguan tanah Vab mencapai harga yang sama dengan tegangan sekunder fasa ke tanah.
Trafo Pembagi Tegangan Kapasitif
Trafo pembagi tegangan kapasitip dipakai untuk keperluan pengukuran tegangan tinggi, sebagai pembawa sinyal komonikasi dan kendali jarak jauh.
Tegangan yang diukur dalam orde ratusan kilovolt, oleh pembagi tegangan kapasitor tegangan primer trafo menengah diturunkan menjadi orde puluhan kilovolt, umumnya 5,10,15 dan 20 kV. Kemudian dengan bantuan trafo magnetik tegangan primer tersebut diturunkan menjadi tegangan sekunder standar 100 atau 100√3 Volt.
Trafo Arus
Trafo arus digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan amper dari arus yang mengalir dalam jaringan tegangan tinggi. Disamaping untuk penguran arus, trafo arus juga digunakan untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauh dan relay proteksi.
Kumparan primer trafo arus dihubungkan seri dengan jaringan atau peralatan yang akan diukur arusnya, sedang kumparan sekunder dihubungkan dengan meter atau relay proteksi. Pada umumnya peralatan ukur dan relay membutuhkan arus 1 atau 5 A.
Trafo arus bekerja sebagai trafo yang terhubung singkat, kawasan trafo arus yang digunakan untuk pengukuran biasanya 0,05 s/d 1,2 kali arus yang akan diukur, sedang trafo arus untuk proteksi harus mampu bekerja lebih dari 10 kali arus pengenalnya.
Kontruksi dan Prinsip Kerja Trafo Arus
Prinsip kerja trafo arus sama dengan trafo daya satu fasa. Jika pada kumparan primer mengalir arus I1, maka pada kumparan primer timbul gayagerak magnet sebesar N1.I1.
Gaya gerak magnet ini mempruduksi fluks pada inti, kemudian membangkitkan gaya gerak listrik (GGL) pada kumparan sekunder. Jika termianal kumparan sekunder tertutup, maka pada kumparan sekunder mengalir arus I2 , arus ini menimbulken gaya gerak magnet N1I1 pada kumparan sekunder. Bila trafo tidak mempunyai rugi-rugi (trafo ideal) berlaku persamaan :
atauPerbedaan Utama Trafo Arus dan Trafo Daya
a. Jumlah belitan kumparan primer sedikit, tidak lebih dari lima belitan.
b. Arus primer tidak dipengaruhi beban yang terhubung pada kumparan sekunder, karena arus primer ditentukan oleh arus pada jaringan yang di ukur.
c. Semua beban pada kumparan sekunder dihubungkan seri.
d. Terminal sekunder trafo arus tidak boleh terbuka, oleh karena itu terminal kumparan sekunder harus selalu dihubungkan dengan beban atau hubung singkat jika bebannya belum dihubungkan
Kelas trafo arus dinyatakan dengan tanda “nP”, dimana n menunjukan kelas ketelitian dan P menujukkan trafo arus untuk proteksi.
sumber :
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan dikomen....